KERAJINAN BAHAN KERAS (ROTAN) - TUGAS PRAKARYA

Latest

BANNER 728X90

Sabtu, 18 Maret 2017

KERAJINAN BAHAN KERAS (ROTAN)

TIPS MENJALANKAN USAHA TAS ANYAM
Tidak ada rotan, akar pun jadi. Tetapi, bagi Yuliana Lim, tanpa rotan, mungkin dia tidak akan sesukses sekarang. Bisnis tas anyaman rotan  milikinya dengan nama Chameo telah menjadi pembuka pintu kesuksesannya. Produknya sudah melanglang buana ke seluruh dunia dan event mode internasional.
Awal Yuliana memiliki ide untuk membuat usaha ini adalah saat menggunakan tas anyaman dari serat alam, dia merasa tidak nyaman. Entah karena ada benang baju yang tersangkut di tas atau saat dipegang terasa kasar. Dia lalu berpikir untuk membuat tas dari serat alam yang nyaman.
Suaminya yang mempunyai usaha di bidang furnitur dengan bahan rotan sintetis menjadi solusi yang dia butuhkan. Dia mencoba membuat tas anyaman dari rotan sintetis ini.
Yuliana memulai usahanya ini pada tahun 2008 dengan mencari pengrajin dari daerah untuk membantunya. Akan tetapi, dia tidak berhasil. Para pengrajin tersebut tidak sanggup membuat tas anyaman dari rotan sintetis yang lebih licin dari rotan alami.

Yuliana tidak patah semangat. Dia akhirnya berhasil mendapatkan satu pengrajin dan satu penjahit untuk membantu usahanya ini. Yuliana tidak mempunyai dasar apa-apa saat memulai usahanya ini. Jadi, semuanya dipelajari secara otodidak.
Dia membutuhkan waktu 1 tahun sebelum berhasil membaut tas seperti yang dia inginkan. Akhirnya, melalui istri pelanggan furnitur suaminya, dia mencoba menjual tas buatannya ini ke New Jersey, Amerika Serikat. Pada saat itu, dia hanya mengirim 100 buah tas yang dijual seharga $30.
Tak disangka, tasnya banyak yang menyukai. Dia selalu menerima pesanan baru tiap enam bulan.
Tahun 2009, Yuliana memutuskan untuk menjual tas anyaman rotan buatannya ke pasar dalam negeri. Dan, respon yang dia dapatkan juga sangat baik.
Bahkan, saat ini dia sudah dapat memproduksi 1000 tas per bulan. 70 persen dari jumlah itu diperuntukkan untuk pasar dalam negeri. Memang permintaan dari luar negeri masih banyak, tetapi Yuliana sekarang lebih berkonsentrasi untuk pasar domestik.
Produknya ini sudah pernah ikut dalam berbagai ajang internasional, seperti Japan Fashion Week tahun 2011, Hongkong Fashion Week tahun 2013, pameran Pret a Porter di Paris, Perancis, tahun 2013 dan masuk dalam tren mode tas tahun 2014 di majalah fashion Italia, Arpel.
Yuliana menjual tasnya di sebuah ruko di daerah Pluit Karang Utara, Jakarta. Selain tas anyaman rotan sintetis, Yuliana juga mencoba berinovasi dengan membuat tas dari berbagai bahan, mulai dari kain, batik, songket hingga kulit ular. Untuk kulit ular, tas buatannya dihargai sekitar Rp. 900.000 sampai Rp. 5,2 juta.
Meskipun ada berbagai macam bahan yang dia gunakan, Yuliana mengaku bahwa rotan sintetis merupakan bahan utama yang dia gunakan. Selain itu, Yuliana juga berkeinginan melalui tasnya ini, dia dapat melestarikan dan mengangkat budaya anyaman khas Indonesia.


SUMBER : http://www.teropongbisnis.com/teropong-usaha/wirausaha/merajut-kesuksesan-dari-tas-anyaman-rotan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar